Etika Pemerintahan Menurut Para Ahli

Etika Pemerintahan Menurut Para Ahli – Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dapat dibedakan menjadi dua ekstrem, jelaskan perbedaan kedua kutub tersebut.

Etika administrasi diperlukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan (abuse of power), sebagaimana dikemukakan (Widodo, 2001: 252 – 258), penerapan etika yang baik dalam administrasi publik dan budaya serta pengelolaan organisasi yang baik diharapkan mampu mengembangkan: organisasi dan budaya manajemen yang baik. Etika yang dimaksud antara lain meliputi efisiensi, membedakan barang milik umum dengan barang milik kantor, impersonal, sistem kristal, bertanggung jawab, bertanggung jawab dan bertanggung jawab. Menurut Widod (2001: 252), peran etika manajerial adalah:

Etika Pemerintahan Menurut Para Ahli

Etika Pemerintahan Menurut Para Ahli

Lembaga ombudsman DIY merupakan lembaga daerah yang bertugas mengawasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan memantau pelanggaran etika bisnis.

Pengertian Etika Menurut Para Ahli Dan Fungsinya

Berdasarkan peran dan kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing. Meskipun secara umum baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengemban amanah rakyat dan bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan negara. Perbedaan peran dan kewenangan antara pemerintah pusat dan daerah tidak serta merta membuat kedua pemerintahan tersebut berselisih satu sama lain. Namun demikian, dalam menjalankan pemerintahan masing-masing, pemerintah pusat dan pemerintah daerah hendaknya menjaga hubungan yang baik dan harmonis. Sebab, pemerintah pusat dan daerah mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap terwujudnya pembangunan rakyat. Jika masyarakat hidup kaya dan sejahtera, maka negara akan lebih sejahtera. 2 ETIKA ETIMOLOGI Etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ethos” (jamak: ta etha), yang berarti kebiasaan, kebiasaan, cara berpikir, tata krama, kebiasaan, tingkah laku, cara bertindak. Kemudian diturunkan kata etika (Inggris), etika (Indonesia). Etika juga berarti tingkah laku atau budi pekerti. Ada juga yang mengartikannya sebagai kesiapan jiwa terhadap kesusilaan, atau bisa juga diartikan secara longgar sebagai seperangkat aturan moral.

3 Sulaiman mengatakan bahwa etika menunjuk pada 2 hal: (1) berkaitan dengan mata pelajaran keilmuan (salah satu cabang filsafat). (2) Nilai-nilai kehidupan dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia; Aristoteles juga memberi istilah “etika” yang mengandung dua arti, yaitu etika, meliputi persetujuan dan seperangkat aturan, yang dalam bahasa latin dikenal dengan kata Mores yang berarti moralitas, tingkat tingkah laku manusia (kelahiran, tingkah laku). , Kemudian . Dalam Mores, kata moralitas tumbuh dan berkembang yang berarti kesiapan jiwa terhadap moralitas.

4 PENDAPAT AHLI K. Bertensová: Etika adalah nilai dan standar moral yang menjadi pedoman bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur perilakunya. W.J.S.Poerwadarminto. Etika adalah ilmu tentang prinsip-prinsip moral.

5 Prof. kata Dr. Franz Magnis Suseno. Etika merupakan suatu ilmu yang mencari petunjuk atau pengetahuan yang memberikan arah dan landasan bagi tindakan manusia. Ramali dan Pamunjak. Etika adalah pengetahuan tentang perilaku yang benar dalam suatu profesi. H.A.Mustafa. Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan apa yang buruk, memperhatikan perbuatan manusia sejauh yang diketahuinya.

Memaknai Pancasila Sebagai Etika Politik

Etika mengacu pada suatu sistem prinsip moral mengenai baik buruknya tindakan atau perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat; Etika erat kaitannya dengan kesusilaan (kesopanan), perilaku yang baik (kesopanan) dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga, masyarakat, pemerintahan, berbangsa dan bernegara. Etika dalam kehidupan didasarkan pada nilai, norma, aturan dan ketentuan tertentu. Etika dapat berupa: etika umum (etika sosial) dan etika khusus (etika pemerintahan). Dalam beberapa kelompok dikenal dengan etika profesi, seperti etika pegawai negeri, etika kedokteran, etika pers, etika guru, etika akuntansi. , hakim, pengacara dan lain-lain.

7 PENGERTIAN Sumber primer. Filsafat, ilmu pengetahuan, sistem, moralitas, norma dan aturan. Sistemik: nilai, norma, dan aturan pemerintah (nilai filosofis dan konstitusi); Dalam rangka pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good, clean and health goverment); Fokus pada penyelenggaraan sistem ketatanegaraan untuk mencapai tujuan bernegara. Pendekatan sistem, struktur, budaya dan perilaku lembaga birokrasi negara

Filsafat idealisme Sokrates (Socrates idealism) adalah kebenaran dan kebaikan merupakan nilai-nilai obyektif yang harus dianut setiap orang. Filsafat idealis Plato (nama asli: Aristocles, SM). Kebenaran sejati adalah apa yang digambarkan oleh pemikiran tersebut. “Pemerintahan negara yang ideal adalah komunitas etis untuk mencapai kebaikan dan kebajikan.” Filsuf idealis Thomas Hobbes ( ) dikenal dengan teorinya tentang kontrak sosial pemerintahan, kedaulatan pemerintahan yang mutlak dan abadi, kekuasaan tertinggi yang dibatasi oleh hukum.

Etika Pemerintahan Menurut Para Ahli

9 Filsuf idealis John Locke () dengan teori kontrak bahwa kebahagiaan dan kesusilaan dihubungkan dengan peraturan, yaitu dengan perintah Tuhan, hukum negara dan hukum opini publik, dengan prinsip kebebasan, kesetaraan dan individualitas. Filsuf Royson dengan teori “kontrak sosial”. Rakyat mempunyai kekuasaan dan hak yang kodrati, kekuasaan negara berasal dari negara dan negara berasal dari rakyat. Maksudnya, pemerintahan yang berkuasa bukanlah monarki absolut. Filsuf Hegel menggunakan metode dialektika administrasi publik, yaitu: negara adalah perwujudan gagasan, rakyat ada untuk negara untuk mendukung gagasan moralitas, negara mempunyai yang tertinggi, yaitu hukum bagi negara. kebahagiaan orang.

Pembagian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli, Penjelasan & Contohnya

Ketetapan MPR no. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme; UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Bersih Tanpa Korupsi, Perjanjian Rahasia dan Nepotisme; UU No. tentang perubahan UU No. 43 Tahun 1999. 8 tahun tentang prinsip kepegawaian (LN No. 169 dan tambahan LN No.); UU No. 23 Tahun 2014 PP Pemerintah Provinsi No. 60 tentang disiplin pelayanan. UU No. 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Berbagai peraturan teknis pelaksanaannya.

11 BATAS Diskusikan prioritas yang harus diterapkan pejabat pemerintah dalam kesadaran akan nilai-nilai: dalam penggunaan kekuasaan * Masalah korupsi * Masalah pengkhianatan * Masalah nepotisme dll.

13 STUDI KASUS Pelanggaran UU No. 5 Tahun 2014 tentang RUU Aparatur Sipil Negara (ASN) Administrasi Publik Praktik Etis Praktik Tidak Etis Pengkhianatan, Korupsi, dan Nepotisme di Masyarakat Ketidakpuasan Konsumen terhadap Pelayanan Publik Persoalan SARA di Pemerintahan

3.Aldo dwi Tamara 4.Aditya Nugraha 5.Andika 6.Nurul Wahdatul 7.Arthur Tapi KELOMPOK II (1) 1.Akbar Mauladi 2.Alfa G.L Koroh 3.Regi Eka 4.Dede Supriatna 5.DhiyahPurriah P 7. KELOMPOK III (4) 1.Aryo Adji 2.Hafizh Ibnu H 3.Irvandani 4.Arifin Rahman 5.Hayatul Insan 6.Rifaldi 7.Vincensius R.T KELOMPOK IV (6) 1.Rizki Galih Ahmadih 2. 3.4. Hasan Supriad Rifki Jetson 5. M. Dviki M 6. Ahmad Ulul A V. KELOMPOK (3) 1. Deta Angya 2.M. Ghasan 3. Baggi Perdhana 4. Abdul Fahmi R 5. M. Rizal Alghazali 6. Irfan Solihin KELOMPOK VI (2) 1. Fajar Ramadhan 2. Retno Vidya 3. Nana Maulana 4. Adinda Risma 5. Anita Rahmawati Ferdian 6.

Eksklusif! Pemerintahan Digital: Kunci Untuk Kepuasan Masyarakat Dengan John Mackenney, Practise Director Of Digital Strategy For Apac, Adobe

Agar situs web ini dapat berfungsi, kami mencatat data pengguna dan membaginya dengan pemroses. Untuk menggunakan situs web ini, Anda harus menyetujui Kebijakan Privasi kami, termasuk Kebijakan Cookie kami.

Pemerintahan menurut para ahli, etika profesi menurut para ahli, definisi etika bisnis menurut para ahli, pengertian etika dan moral menurut para ahli, pengertian etika komunikasi menurut para ahli, definisi etika menurut para ahli, etika keperawatan menurut para ahli, definisi pemerintahan menurut para ahli, teori etika menurut para ahli, etika bisnis menurut para ahli, etika menurut para ahli, pengertian etika menurut para ahli

Leave a Comment